robot main biola


Apa yang ada di benak anda ketika mendengar sebuah robot memainkan biola ???
Toyota Motor Corp. memamerkan sebuah robot yang mampu memainkan biola dengan lihai. Robot tersebut hanya satu di antara robot-robot humanoid yang dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia sehari-hari di pabrik, kantor, rumah sakit, rumah tinggal, hingga jalanan kota.
Toyota menampilkan dua robot baru, masing-masing disebut ’robot untuk mobilitas’ dan ’robot pemain biola’. Robot untuk mobilitas didesain sebagai kendaraan jarak dekat. Bentuknya mirip kursi roda dengan kemampuan manuver menghadapi rintangan dan halangan serta dikendalikan jarak jauh untuk menjemput pemiliknya hingga sisi tempat tidur.

Sementara, robot pemain biola lebih ditampilkan kelihaiannya sebagai robot humanoid. Robot berwarna putih yang berkaki dua dan setinggi 152 centimeter itu menyuguhkan instrumentalia lagu Pomp and Circumstance, mars yang sering dimainkan saat upacara wisuda di Jepang.

“Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami akan memulai pengujian awal dan menilai bisnis apa yang membuthkannya,” ujar Presiden Toyota, Katsuaki Watanabe. Dalam cetak birunya yang diberi judul Global Vision 2020, Toyota menempatkan robotika sebagai salah satu bisnis inti (core business) mulai tahun 2020.

Riset dan pengembangan di bidang robotika akan ditingkatkan dengan menambah jumlah insinyur ahli menjadi 200 orang dalam tiga tahun ke depan. Fasilitas riset teknologi robot di salah satu pabrik Toyota di Jepang mulai dibangun tahun depan. Toyota juga akan mengajak universitas dan pemerintah untuk mengembangkan aplikasi praktis memanfaatkan robot-robot buatannya, termauk dengan perusahaan swasta lainnya.

Langkah Toyota mewarnai persaingan teknologi robot humanoid yang juga diminati sejumlah perusahaan teknologi lainnya. Honda Motor Co. dengan robot Asimo adalah salah satu pelopor humanoid yang sudah memanfaatkannya untuk membantu aktivitas manusia, seperti melayani tamu atau menjadi resepsionis.

Di Jepang, pengembangan robot yang semakin pintar didorong kebutuhan tenaga pembantu. Penduduk Jepang diperkirakan akan didominasi lansia di atas usia 65 tahun - hingga 40 persen dari total populasi - pada tahun 2055.

Selengkapnya...

Robot Cerdas

Pengembangan Robot Cerdas

Salah satu fungsi robot cerdas adalah untuk membuat
pekerjaan tertentu menjadi lebih manusiawi.

Sejak beberapa dekade terakhir ini, peran robot dalam
industri maupun kehidupan sehari-hari semakin
meningkat. Hampir tidak ada cabang industri teknologi
tinggi yang tidak dibantu robot. Dalam kehidupan
sehari-hari, berbagai bentuk robot diciptakan untuk
membantu atau memudahkan aktivitas manusia. Tapi
robot-robot yang dimaksud jangan dibayangkan bentuknya
seperti robot dalam film. Banyak robot industrial yang
bentuknya hanya seperti lengan mekanis. Atau robot
rumah tangga untuk membersihkan lantai, yang bentuknya
hanya seperti cakram.
Robot Menggusur Tenaga Kerja Manusia?

Semakin canggih dan berbahaya pekerjaan di sebuah
industri, pemanfaatan alat bantu robot makin tidak
dapat dihindarkan. Misalnya saja robot pengelas di
industri mobil, robot untuk mencari dan memusnahkan
ranjau, robot di perusahaan pertambangan bawah tanah
atau pengeboran minyak, serta robot yang bekerja
menangani bahan kimia beracun dan berbahaya. Para
ilmuwan bidang teknologi robotik menyebutkan, berbagai
robot cerdas diciptakan untuk membuat pekerjaan
tertentu menjadi lebih manusiawi.

Kedengarannya ironis. Di satu sisi penggunaan robot
akan mendesak lapangan kerja bagi manusia, di sisi
lainnya, ternyata pemanfaatan robot memang membuat
pekerjaan menjadi lebih manusiawi. Misalnya saja di
pabrik mobil. Sejak beberapa dekade terakhir, semakin
banyak robot pengelas digunakan untuk menggantikan
manusia. Seperti diungkapkan Hubert Grosser, kepala
bagian Humas Institut Fraunhofer untuk teknik produksi
dan otomatisasi di Stuttgart, pekerjaan mengelas body
mobil tergolong pekerjaan tidak manusiawi. Teknisi
hanya bekerja secara monoton dan rutin, mengelas
bagian-bagian body, menjadi body mobil utuh. Begitu
setiap hari, selama bertahun-tahun.

Robot Yang dapat Bekerja Sama dengan Manusia

Tentu saja sesuai perkembangan teknologi, semakin
banyak robot yang cerdas dikembangkan. Dalam hal ini
teknologi kecerdasan buatan memainkan peranan
menentukan.

Grosser: “Sebetulnya robot-robot semacam itu merupakan
sebuah sistem yang amat rumit, dan dikendalikan oleh
perangkat pengolah data berupa mosaik. Tentu saja kami
tidak perlu bersusah payah menemukan sendiri sistem
kecerdasan buatan ini. Melainkan melihat apa yang ada
di pasaran atau apa yang dibuat di Institut Fraunhofer
lainnya. Kami memasang otak robot ini, yang kami
kembangkan lagi untuk meningkatkan kemampuannya.“

Misalnya saja, Insitut Fraunhofer untuk teknik
produksi dan otomatisasi-IPA di Stuttgart, antara lain
mengembangkan robot cerdas yang dapat mengenali
keberadaan manusia di dekatnya. Selama ini,
robot-robot untuk kepentingan industri lazimnya
dirancang untuk bekerja secara otomatis dan tidak
peduli situasi di sekitarnya. Manusia yang mendekat,
terancam bahaya maut, karena robot-robot berkekuatan
besar semacam itu, tidak diprogram untuk mengenalinya.

Grosse: “Bentuk kerja samanya adalah robot dapat
mengenali jika ada manusia di dekatnya. Di mana posisi
manusia itu? Seberapa cepat manusia mendekat ke
wilayah kerja? Robot mengetahui bagaimana harus
bereaksi. Apakah memperlambat gerakannya atau sama
sekali berhenti? Jika manusia sudah meninggalkan
wilayah kerjanya, robot secara otomatis melakukan
kembali pekerjaannya.“

Meniru Proses Alam

Seiring dengan kemajuan teknologi, tantangan untuk
mengembangkan robot-robot cerdas juga semakin
meningkat. Bukan hanya di bidang industri, akan tetapi
juga dalam sektor jasa dan kehidupan sehari-hari
dibutuhkan semakin banyak robot cerdas. Institut
Fraunhofer untuk teknik produksi dan otomatisasi-IPA
di Stuttgart terus melakukan penelitian untuk
meningkatkan kehandalan robot-robot tersebut. Dengan
perkembangan pesat di bidang teknologi informatik dan
sensorik, efisiensi robot meningkat dan harganya dapat
ditekan.

Yang tidak boleh dilupakan, robot dibuat sebagai
perkakas untuk membantu pekerjaan manusia. Artinya,
banyak pendekatan dalam penelitian robotik, merupakan
penggabungan dari fungsi biologi dan teknik yang
disebut cabang teknologi bionik. Seberapa besar
peranan bionik ini, diungkapkan oleh Grosser.

Grosser: “Bionik bagi kami merupakan tema yang amat
penting. Kami yakin, dari alam kita dapat mencontoh
banyak hal. Juga alam telah mengoptimalkan
proses-proses tertentu. Jadi kami dapat meniru
prosesnya dari alam dan menerapkannya dalam praktek
industri.“

Secur-O-Bot

Sebagai contoh konkret, Institut Fraunhofer IPA terus
mengembangkan robot pengaman yang disebut Secur-O-Bot.
Wilayah kerja dari Secur-O-Bot amat luas dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Perangkatnya berupa
robot yang dapat bergerak untuk melakukan patroli
secara otomatis, mengenali bahaya, melakukan
identifikasi personal, melontarkan tanda bahaya secara
otomatis serta mendokumentasikan hasil pengukuran
tertentu. Robot ini dapat dimanfaatkan untuk bermacam
tujuan, dengan memasang perangkat yang disesuaikan
dengan fungsinya.

Pembantu Penderita Cacat

Robot lain yang dikembangkan misalnya robot cerdas
untuk membantu orang cacat. Robot semacam ini
dilengkapi perangkat interaktiv yang memungkinkan
komunikasi antara robot dengan pemakainya. Prototipe
yang dikembangkan, yang disebut Care-O-Bot, mampu
mengenali, apakah pemakainya dalam kondisi normal atau
perlu bantuan. Misalnya saja jika pemakainya tiba-tiba
tidak sadarkan diri. Robot akan menganalisis kondisi
majikannya, memanggilnya berkali-kali dan jika dalam
batasan waktu tertentu tidak ada reaksi, secara
otomatis robot akan menelpon ambulans, dokter atau
polisi.

Transisi Kerja

Proyek pengembangan robotik, pada gilirannya juga akan
menciptakan lapangan kerja baru. Menurut Hubert
Grosser, robot-robot cerdas mendorong transisi kerja,
dari padat karya menjadi padat teknologi. Pekerja yang
melakukan tugas rutin selama bertahun-tahun akan
dipacu menjadi pekerja yang lebih banyak menggunakan
otaknya. Alih profesi menjadi hal yang tidak
terelakan. Misalnya dari tenaga montir yang
bertahun-tahun hanya mengencangkan sekrup, menjadi
tenaga ahli perawatan robot atau pakar pemrogram otak
robot. Trend juga menunjukkan, suatu waktu nanti,
negara-negara dengan pekerja murah akan memasuki fase
jenuh dan ongkos produksi naik sampai tahapan negara
maju. Artinya, terus diperlukan robot-robot cerdas
untuk mempertahankan pekerjaan teknologi tinggi yang
akan tetap mampu bersaing di pasar.


Selengkapnya...

Perkembangan Robot

"Perkembangan Robot di Indonesia 2004: "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia" Kata "robot" berasal bahasa Chech (Ceko) yang berarti pekerja. Saat ini, secara sadar atau tidak, robot memang telah hadir di dalam kehidupan manusia dalam bentuk yang bermacam-macam. Terdapat bentuk desain robot yang sederhana untuk mengerjakan kegiatan yang mudah atau berulang-ulang. Ada pula robot yang dirancang untuk "berperilaku" sangat kompleks dan sampai batas tertentu dapat mengontrol dirinya sendiri. Di kalangan umum pengertian robot selalu dikaitkan dengan "makhluk hidup" berbentuk orang maupun binatang yang terbuat dari logam dan bertenaga listrik. Sementara itu dalam arti luas robot berarti alat yang dalam batas-batas tertentu dapat bekerja sendiri (otomatis) sesuai dengan perintah yang sudah diberikan oleh perancangnya. Dengan pengertian ini sangat erat hubungan antara robot dan otomatisasi sehingga dapat dipahami bahwa hampir setiap aktivitas kehidupan modern makin tergantung pada robot dan otomatisasi.
Kontes Robot Indonesia telah diselenggarakan sejak tahun 1990 oleh Depdiknas. Bahkan salah satu wakil Indonesia pada tahun 2001 yaitu tim B-Cak dari PENS-ITS telah memenangkan Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo. Pada tahun 2004 ini Kontes Robot Indonesia akan mengirim pemenangnya untuk mewakili Indonesia di dalam kontes internasional di Seoul - Korea Selatan pada bulan September 2004.

Mencermati pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia untuk dapat menguasai teknologi robot, maka Sejak tahun 80an kebijakan nasional pengembangan ristek telah mendukung litbang permesinan otomatis. Hal ini dapat dilihat dari dikembangkannya laboratorium-laboratorium seperti : MEPPO (Mesin perkakas Teknik Produksi dan Otomasi) yang merupakan kerjasama antara BPPT dengan ITB dan industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI. Sejak itu, berbagai permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi dan dikomersialisasikan di berbagai industri, baik industri strategis maupun yang lainnya. Dalam pengembangannya terkini telah dapat dikembangkan pula produk robot yang mampu mengontrol seluruh system operasi suatu pabrik.

Sejak tahun 80an pengembangan dan peggunaan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui kelompok industri strategis, seperti : PT PINDAD (system, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PT BBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Selain itu, PT DI dan PT PAL sebagai pengguna permesinan otomatis, telah memiliki knowledge yang tinggi dalam mengoperasikan robot untuk teknik pesawat terbang dan teknik perkapalan.

Dimulai pada tahun 2001, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Depdiknas telah mempromosikan pemenang Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) di Balai Sidang Jakarta. Pameran tersebut berhasil menarik minat masyarakat untuk menyaksikannya.

Dalam rangka Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional - Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) Perkembangan Robot di Indonesia 2004 dengan thema "Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia". Semiloka ini diadakan dengan maksud untuk mempertemukan para pihak yang berkepentingan akan pengembangan teknologi robot, a.l. : peminat bidang robot, peserta kontes, dosen, praktisi dari industri dan pemerintah yang berwenang dalam pembuatan kebijakan publik yang berkenaan dengan aplikasi robot. Tujuan dari semiloka ini adalah agar para stakeholder tersebut dapat bertukar informasi terbaru dan aware terhadap isue teknologi robot yang berkembang saat ini. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas.

Pihak mahasiswa diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kebijakan pemerintah dan kebutuhan industri dalam hal penggunaan robot. Di samping itu, peserta Kontes Robot Indonesia juga dapat memperoleh informasi dari pihak penyelenggara tentang ketentuan Kontes. Pihak industri diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan teknologi robot.

Semiloka diadakan pada hari Kamis, 8 Juli 2004, jam 08.00-13.00 WIB di Ruang Chevron-Texaco, pada Kantor Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Topik Bahasan dalam semiloka ini meliputi:
1.Sebagai makalah kunci : Peran Riset dan Teknologi di Bidang Perekayasaan Robot dalam Pembangunan Nasional (oleh Dr. Wendy Aritenang, MSc, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Kementerian Ristek);
2.Pemanfaatan Robot dalam Dunia Industri di Indonesia (oleh Dr. lr. Taufiq Rochim Kepala BBLM, IDKM, Deperindag, Bandung)
3.Pemanfaatan Robot dalam Dunia Industri Dilihat dari Kebutuhan Kompetisi Global dan Dukungan Kebijakan Pemerintah yang Diperlukan. (oleh Dr. Ir. Hesti Purwanto, MSc. Staf Ahli Direktur Pengembangan Usaha PT. PAL)
4.Pengalaman Sebagai Pemenang Lomba yang Meliputi Dampak Terhadap Karier Mahasiwa, Reputasi Jurusan (bidang studi), dan Aplikasi Teknologi Robot yang telah dikuasai. (oleh DR. Dadet Pramadihamto, M.Eng, Pemenang Kontes Robot Internasional 2002 di Jepang (Tim ITS Surabaya)
5.Ketentuan Kontes Robot Indonesia, Faktor Penyebab Kegagalan dan Kiat-Kiat Menuju Kemenangan (Dr. Mulyo Widodo, Ketua Tim Juri Robot Nasional 2004).


Selengkapnya...